Oleh: Sopian
Sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/09/keutamaan-berbakti-kepada-orang-tua/
http://haniifa.wordpress.com/2009/12/21/ruang-hati/
Sebuah gejala yang sangat memperihatinkan, banyak kita temukan di masyarakat anak-anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, tidak menghargai kedua orang tua, melecehkan kedua orang tua, bahkan ada yang mencaci maki, memukul dan membunuh kedua orang tuanya, Naudzubillahi min dzalik.
Padahal, apabila si anak menyadari, kedua orang tualah yang melahirkan, mengurus, memberikan nafkah, mendidik dan membesarkan dia sampai dewasa. Karena itu kewajiban si anak adalah taat kepada kedua orang tua, dan harus memenuhi hak kedua orang tua dengan mematuhi perintah dan taat kepada keduanya.
Birrul Walidain (berbakti pada kedua orang tua) adalah salah satu masalah yang penting dalam Islam. Di dalam Al-Quran, setelah memerintahkan manusia bertauhid kepada-Nya, Allah SWT memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua.
Dalam surat Al-Isra [17] ayat 23-24 Allah SWT berfirman,
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik (23). Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil (24).”
Dari ayat di atas terlihat jelas bagaimana penting dan besarnya arti kedua orang tua di sisi Allah SWT. Jika beribadah kepada Allah SWT wajib, maka berbakti kepada kedua orang tua juga wajib. Sebaliknya, kalau ingkar atau durhaka kepada Allah SWT adalah dosa besar, begitu pula terhadap kedua orang tua. Karena itu, berbuat durhaka kepada kedua orang tua merupakan salah satu dosa besar. Abdullah bin Amr berkata:
“Seorang Arab Badui datang lalu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa itu dosa besar?’ Beliau menjawab, ‘Menyekutukan Allah SWT’. Orang itu bertanya lagi, ‘Lalu apa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Kemudian durhaka kepada kedua orang tua’. Orang itu bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Kemudian sumpah palsu.”
Berbakti kepada kedua orang tua memiliki banyak keutamaan, antara lain: Pertama, berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama.
Dari Abdullah bin Mas’ud katanya, “Aku bertanya kepada Nabi SAW tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah SWT. Nabi SAW menjawab, ‘Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah SWT.
Kedua, ridha Allah SWT tergantung kepada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah SWT tergantung kemurkaan orang tua.
Dari Abdillah bin Amr bin Ash r.a, dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua, dan murka Allah SWT tergantung kepada kemurkaan orang tua.”
Ketiga, berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan bertawasul dengan amal shalih tersebut. Dasarnya adalah hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar, yang menceritakan tiga orang yang terjebak dalam sebuah gua yang tertutup batu besar. Kemudian akhirnya mereka dapat keluar setelah bertawasul kepada Allah SWT dengan amal shalih. Diantaranya adalah seseorang yang berbakti kepada kedua orang tua.
Keempat, Berbakti kepada kedua orang tua akan mengantarkan seseorang masuk ke dalam surga. Sebaliknya, tidak akan masuk surga seseorang yang durhaka kepada kedua orang tua. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Tidak akan masuk surga seorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya….”
Dalam hadis lain disebutkan, Isa bin Thalhah bin Ubaidillah meriwayatkan dari Amr bin Murrah al-Jauhani,
“Bahwasannya seorang laki-laki berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda jika saya melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, membayar zakat, dan berhaji ke Baitullah; apa yang akan saya dapatkan?’ Beliau menjawab, ‘Siapa yang melakukan demikian, maka dia akan bersama para nabi, orang-orang shiddiq, dan bersama orang-orang yang mati syahid; kecuali jika ia durhaka kepada kedua orang tuanya’.”
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang taat kepada Allah SWT dengan senantiasa berbakti kepada kedua orang tua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Marilah kita bersama-sama memanjatkan do'a untuk kedua orang tua...
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahir rohmaanir rohiim
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
رَبَّنَا اغْفِرْ لِى وَلِوَالِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Robbanagh fil lii wa li waalidayya wa lil mu’miniina yauma yaquumul hisaab
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab
امين
Amiin.
0 komentar:
Posting Komentar